Mencegah Stunting Dengan Memberikan Asupan Ikan Tilapia

Manfaat Ikan Tilapia untuk MPASI yang jarang diketahui. Mengkonsumsi ikan-ikanan sebagai menu MPASI anak sangat bagus bagi tumbuh kembangnya.

topmetro.news – Manfaat Ikan Tilapia untuk MPASI yang jarang diketahui. Mengkonsumsi ikan-ikanan sebagai menu MPASI anak sangat bagus bagi tumbuh kembangnya.

Salah satu jenis ikan air tawar yang dapat dijadikan menu MPASI untuk si kecil adalah Tilapia Fish, karena mengandung banyak sumber nutrisi yang bagus bagi tumbuh kembang si buah hati.

Dari berbagai sumber topmetro.news, bahwa Ikan Tilapia adalah ikan air tawar yang masih satu kelompok dengan nila dan mujair. Tak heran jika bentuk fisiknya cukup mirip. Termasuk sumber gizi yang harganya sangat terjangkau.

Maka, ketahuilah apa saja manfaat Ikan Tilapia untuk MPASI pada pembahasan di bawah ini.

Pengetahuan masyarakat akan kandungan gizi ikan terutama ikan air tawar dapat dikatakan kurang. Karena masyarakat hanya mengetahui bahwa mengkonsumsi ikan terdapat banyak duri sehingga menyulitkan dalam konsumsi ikan.

Sementara pengolahan ikan hanya dalam bentuk digoreng ataupun dimasak berkuah. Karena kurangnya inovasi masyarakat dalam mengolah hasil perikanan, maka terpikirkan akan pembuatan program kerja monodisiplin mengenai demonstrasi tempura yang berbahan dasar ikan air tawar yaitu Ikan Tilapia.

Seperti diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumut Hamdan Sukri Siregar kepada topmetro.news, Sabtu (16/12/2023), bahwa minat masyarakat terutama anak-anak dalam mengkonsumsi ikan sangat dibutuhkan. Apalagi karena mengingat akan tingginya angka stunting di Indonesia.

“Untuk itu harapan dengan memberikan kandungan Ikan Tilapia yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia terutama memiliki kandungan vitamin, mineral dan sumber protein tinggi yang berasal dari hewani. Ikan merupakan penghasil protein hewani yang tinggi dibandingkan protein hewani lainnya. Sehingga ikan dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pencegahan stunting secara dini,” kata Hamdan.

Lanjut Hamdan, dari hasil rapat koordinasi untuk mencegah stunting di Sumatera Utara, bahwa rujukan dari pemerintah pusat untuk menggalakkan pemberian ikan kepada balita maupun anak-anak sejak dini merupakan solusi memberikan asupan Ikan Tilapia yang mengandung protein tinggi untuk pertumbuhan anak-anak stunting.

Sementara hal senada juga diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alfi. Bahwa masalah kecukupan gizi yang merupakan masalah klasik yang masih ditemui di Indonesia adalah cakupan ASI eksklusif, stunting pada balita dua tahun (baduta), anemia pada ibu hamil, dan pemantauan pertumbuhan pada balita.

Ikan Telepedia maupun nila merupakan salah satu pangan lokal yang berpotensi menjadi sumber makanan fungsional yang mengandung berbagai asam amino. Di antaranya gulatamat yang dapat menjadi stimulus peningkatan nafsu makan pada anak yang pada akhirnya dapat membantu perbaikan status gizinya.

Lanjutnya, Asam Amino Glutamat dapat mempengaruhi kerja otak melalui gut-brain-axis. Ini merupakan mekanisme yang dapat mendasari manfaat ikan nila terhadap perbaikan status gizi anak dengan gizi kurang dan gizi buruk.

Dari penelitian ini, katanya quasi eksperimental dengan rancangan penelitian uji klinik randomisasi tersamar tunggal untuk mengetahui pengaruh suplementasi kapsul Ikan Telepedia maupun nila terhadap asupan anak dengan gizi buruk.

Subyek penelitian sebanyak 42 sampel yang dikelompokkan menjadi dua kelompok. Yakni kelompok pertama (kelompok intervensi) sebanyak 23 sampel dan kelompok kedua, kelompok kontrol sebanyak 19 sampel.

Hasil penelitian ‘Pengaruh Suplementasi Kapsul Ikan Terhadap Asupan Anak Gizi Buruk’ menyebut, tidak ada perbedaan bermakna antara asupan energi dan protein pre dan post dalam kelompok intervensi dan antar kelompok intervensi dan kelompok kontrol.

“Namun demikian, asupan dengan memberikan ikan kepada anak-anak stunting mempunyai pengaruh sangat besar. Oleh karena itu, Pemprov Sumatera Utara sekarang secara giat mengkampanyekan banyak makan Ikan Telepedia dalam bentuk olahan filet,” ungkapnya.

penulis | Erris JN

Related posts

Leave a Comment